Vocationers Ready for Revolusi Industri!

Hallow!
Belakangan ini saya lebih suka posting poster dan infografis, baru disadari saya udah lama nggak posting artikel nih. Jadi, pada tulisan kali ini saya akan memposting artikel yang berkaitan dengan Lomba BLOG PCR 2018 yang sudah dimulai. Pastinya pada penasaran dong? Nah, sekarang saya akan berbagi cerita tentang pendidikan vokasi dan revolusi industri.

Checkidoww...

Vokasi dan Revolusi Industri

Dalam dunia pendidikan, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), Akademi, Institut, Sekolah Tinggi, dan Politeknik bukan? istilah-istilah tersebut merupakan bagian dari Pendidikan Vokasi.

Hah pendidikan vokasi, kok baru denger ya?

Nah buat kalian yang masih bertanya-tanya apa itu pendidikan vokasi, ini dia infonya...
Menurut sumber yang saya baca, pendidikan vokasi adalah pendidikan yang menekankan pada keahlian praktikal atau keahlian terapan tertentu yang dibutuhkan untuk terjun langsung kedunia kerja. Di pendidikan vokasi ini kalian tidak hanya belajar teori saja lho, kalian juga akan dibekali berbagai keterampilan sesuai dengan bidang yang kalian pilih untuk meningkatkan soft skill dan hard skill agar kalian siap menghadapi dunia kerja. Dan hebatnya lagi, sekarang jumlah peminat pendidikan vokasi mulai meningkat diberbagai institusi pendidikan yang ada di Indonesia. 

Sedikit berbagi cerita, 3 tahun lalu sebelum akhirnya saya memutuskan pilihan untuk melanjutkan studi ke Politeknik Caltex Riau dan menjadi vocationers. Saya sudah melakukan tes atau ujian masuk perguruan tinggi di salah satu universitas swasta. Beberapa hari kemudian saya mendapat info dari salah satu anggota keluarga untuk mengikuti tes di Politeknik Caltex Riau, beliau juga mengatakan saat ini Kuliah Politeknik lebih siap menghadapi dunia kerja karena selama perkuliahan jam praktikumnya lebih banyak dari pada jam teori dan lulusannya sudah tersebar diberbagai perusahaan berskala nasional maupun internasional.

Pada akhir mei 2015 silam, saya akhirnya mendaftar ke Politeknik Caltex Riau melalui jalur Ujian Masuk Politeknik Caltex Riau I (UMPCR I). 3 hari setalah pelaksanaan UMPCR I, akhirnya pengumuman ujian pun keluar. Dan saya segera mengunduh hasil ujian di web PMB PCR. Sayapun segera melihat satu-persatu nama yang lolos dan Alhamdulillah saya dinyatakan lolos UMPCR I.

Dan pada waktu yang sama saya juga dinyatakan lolos di universitas swasta tersebut dan sampailah pada saatnya saya harus menentukan pilihan untuk melanjutkan studi ke salah satu perguruan tinggi. Jujur itu merupakan pilihan yang tidak mudah. Setelah seharian saya merenungkan pikiran untuk melanjutkan studi, akhirnya pilihan saya jatuh padaaa....

Politeknik Caltex Riau

"Kenapa ke PCR syl?, bukannya banyak universitas di daerahmu ya?"

Pertanyaan itu banyak menghampiri saya ketika awal perkuliahan dimulai. Jadi ini jawabannya teman-teman, ketika saya merenungkan pilihan dan tiba-tiba teringat dengan perkataan salah satu anggota keluarga saya mengenai kuliah di politeknik kemudian saya melihat peluang kerja yang bagus setelah lulus dari politeknik. Buat kalian yang pengen tahu seperti apa kampus Politeknik Caltex Riau? Tadaaaa....

Kampus keceku!
Potret kampus PCR

Selama menjalani perkuliahan di Politeknik Caltex Riau, ternyata kalimat "Jam perkuliahan lebih banyak dari pada jam teori" terbukti sudah. Bisa dibuktikan dengan struktur kurikulum di Politeknik Caltex Riau. Pada setiap semester memiliki presentase jam praktikum lebih besar dari pada jam teorinya.

Jam Teori vs Jam Praktikum, sumber : pcr.ac.id

Dengan padatnya jam perkuliahan dalam satu hari, tentunya hard skill yang kita miliki akan diasah melalui matakuliah teori dan praktikum, proyek semester, dan tugas akhir. Eiitss, tidak hanya hard skill saja lho, di Politeknik Caltex Riau kemampuan soft skill kalian juga akan makin meningkat. Seperti kemampuan bekerja sama dalam tim, karena dalam setiap proyek semester kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan tentunya kalian akan belajar bagaimana mengatur kerjasama dalam tim agar proyek kalian bisa selesai dengan baik. Kedua disini kalian juga dilatih untuk disiplin waktu dan belajar bertanggung jawab karena kalau tidak, kompensasi yang ada akan kalian hadapi hehehe. Ketiga kemampuan berorganisasi, berkomunikasi dan kepemimpinan akan diasah dengan mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa. Seperti UKM, himpunan mahasiswa, BEM dan BLM.
Nah yang paling kecenya lagi, PCR dikenal dengan kebersamaannya. Karena kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri dan saling membantu. Itulah kenapa di PCR sangat menjunjung tinggi rasa kebersamaan.

Ternyata selain hard skill dan soft skill kita yang dilatih selama kegiatan perkuliahan, PCR juga memberikan fasilitas yang mendukung kegiatan perkuliahan. Fasilitas ini tentunya juga sudah mengikuti standar yang digunakan dalam dunia industri. Seperti ruang kelas yang nyaman, laboratorium pemrograman, laboratorium jaringan, laboratorium animasi, workshop produksi, sport hall dan sebagainya. Karena program studi saya adalah sistem informasi, jadi ini dia salah satu contoh fasilitas laboratorium Apple MAC untuk matakuliah pemrograman mobile application development.

Suasana kelas setelah presentasi proyek MAD
Foto ini diambil bersama dengan dosen, laboran dan teman-teman SI A G15 setelah presentasi proyek MAD. Kelihatan kan muka bahagianya setelah menyelesaikan proyek semester hahaha. Ternyata kuliah di Politeknik membuat kemampuan Vokasional saya lebih matang dan siap untuk langsung terjun ke dunia kerja dan industri. Apalagi sekarang dunia perindustrian sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 . Pada revolusi industri 4.0 akan menggabukan teknologi otomatisasi dan teknologi cyber. Yang memungkinkan pertukaran data dalam teknologi manufaktur dan saat ini Indonesia sedang mempersiapkan diri dengan menjawab tantangan yang ada di revolusi industri 4.0. Menurut sumber yang saya baca, ada 4 hal yang termasuk dalam tantangan industri 4.0. Empat hal tersebut adalah masyarakat, strategi, teknologi dan tenaga ahli. Nah disini peran pendidikan vokasi dalam menjawab tantangan revolusi industri 4.0 dengan menyiapkan sumber daya manusia yang ada untuk menjadi tenaga ahli yang terampil dan siap bersaing secara global.

Kenapa sih SDM mempunyai peran penting dalam revolusi industri?


Mungkin dalam menjawab pertanyaan ini, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda. Kalau menurut saya mengapa SDM penting? karena saat ini hanya seperempat SDM yang memenuhi komposisi keahlian tepat yang dibutuhkan untuk masa depan. Namun faktanya para eksekutif industri percaya bahwa tenaga kerja bisa melakukan semua yang mereka bisa. Apalagi ditambah dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga mau tak mau para tenaga kerja harus mengikuti setiap perubahan akibat perkembangan teknologi. Dengan adanya pendidikan vokasi yang memiliki peran dalam mengasah kemampuan hard skill mahasiswa sesuai dengan keahliannya masing-masing dan membentuk sikap serta mental mahasiswa hingga siap menjadi tenaga ahli yang terampil dan mampu bersaing seacara global.

Dan untuk kedepannya diharapkan pendidikan vokasi mampu mengimbangi komposisi jumlah SDM yang memiliki keahlian tepat dan dapat menjawab tantangan revolusi industri. Sehingga Indonesia siap untuk menyambut revolusi industri 4.0. Aamiin!

I'M VOCATIONERS AND READY FOR REVOLUSI INDUSTRI!

#PoliteknikCaltexRiau #Revolusi_4_0 #Vokasi #PendidikanVokasi

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog PCR 2018

0 Komentar